CVT Motor Matic Getar? Waspada Roller, Ini Kata Ahlinya!

TEKNA TEKNO – Bagi para pengendara motor matic, khususnya skutik, kehati-hatian dalam melakukan penggantian roller CVT adalah hal yang esensial. Pasalnya, salah pilih komponen vital ini bisa berujung pada masalah performa yang mengganggu.

Roller CVT merupakan salah satu komponen fast moving pada motor matic yang kinerjanya sangat memengaruhi akselerasi dan kenyamanan berkendara. Seiring pemakaian, bentuk roller akan mengalami keausan dan menjadi tidak lagi bundar sempurna. Kondisi ini secara langsung akan menurunkan performa motor matic Anda dan berpotensi menimbulkan berbagai efek negatif pada sistem transmisi.

Salah satu aspek krusial yang kerap terlewatkan saat penggantian roller adalah pemilihan bobotnya. Bobot roller yang tidak sesuai justru bisa menjadi biang keladi munculnya getaran dan suara ‘gredek’ pada CVT motor matic Anda, terutama saat tarikan awal. Ini adalah masalah umum yang banyak dikeluhkan pengguna skutik.

Rafidan alias Midun, seorang mekanik dari bengkel Kitchen Racing Project, menjelaskan secara gamblang. “Getaran atau gredek di CVT bisa muncul jika pakai bobot roller yang terlalu berat,” ungkap Midun yang bengkelnya berlokasi di Jl. Gongseng Raya, Cijantung, Jakarta Timur. Ia menambahkan, “Biasanya getaran dan gredek ini akan muncul saat tarikan awal.”

Midun mengamati bahwa banyak pengendara yang tanpa sengaja salah memilih atau bahkan sengaja memasang roller dengan bobot yang lebih berat dari standar bawaan. Ada yang beralasan untuk mengejar performa top speed, atau justru beranggapan bahwa roller yang lebih berat akan lebih awet karena umumnya memiliki bentuk yang lebih tebal.

Padahal, Midun menegaskan, “Roller yang terlalu berat akan sulit dilontarkan saat putaran mesin belum tinggi. Makanya akan muncul getaran dan gredek di tarikan awal.” Kondisi ini terjadi karena pergerakan roller tidak optimal dalam merespons putaran mesin di gigi awal, menyebabkan gejala yang tidak nyaman.

Untuk itu, Midun memberikan panduan penting bagi mereka yang berencana mengubah bobot roller dari bawaan pabrik. Ia sangat menganjurkan agar perubahan bobot roller maksimal adalah 3 gram, baik lebih ringan maupun lebih berat, dibandingkan bobot roller standar. “Kalau mesin masih standar, maksimal 3 gram lebih ringan atau lebih berat. Kalau mesin sudah oprekan, itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan mesinnya,” tutupnya.

Maka dari itu, sangat penting untuk lebih cermat dan teliti dalam memilih bobot roller CVT saat melakukan penggantian. Memahami dampak bobot roller terhadap kinerja transmisi akan membantu Anda menjaga performa motor matic tetap prima, bebas dari getaran dan gredek yang mengganggu.

Ringkasan

Penggantian roller CVT pada motor matic sangat esensial karena pemilihan bobot yang salah dapat menyebabkan masalah performa. Bobot roller yang tidak sesuai, terutama yang terlalu berat, adalah penyebab umum munculnya getaran atau suara ‘gredek’ pada CVT motor matic. Gejala tidak nyaman ini seringkali terasa saat tarikan awal motor.

Seorang mekanik ahli menjelaskan bahwa roller yang terlalu berat akan sulit dilontarkan saat putaran mesin belum tinggi, sehingga menimbulkan getaran. Untuk menjaga performa, perubahan bobot roller dari standar bawaan pabrik sangat dianjurkan maksimal 3 gram lebih ringan atau lebih berat, terutama untuk mesin standar.

You might also like