
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), entitas yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, bersiap melancarkan aksi korporasi jumbo. Perusahaan ini berencana melakukan penambahan modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau yang lebih dikenal sebagai rights issue, dengan target dana maksimal mencapai Rp 5,89 triliun.
Berdasarkan prospektus resmi yang diterbitkan pada Senin, 23 Juni, WIFI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,95 miliar saham baru. Setiap saham baru ini memiliki nilai nominal Rp 100. Bagi para investor yang ingin berpartisipasi, aksi korporasi ini menetapkan rasio penawaran yang jelas: setiap pemegang 4 saham lama akan mendapatkan 5 HMETD. Lebih lanjut, setiap satu HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.000 per saham.
Dalam memastikan keberhasilan PMHMETD I ini, PT Investasi Sukses Bersama, yang merupakan salah satu pemegang saham utama WIFI, telah menunjukkan komitmen kuatnya. Perusahaan ini akan melaksanakan haknya untuk menebus sebanyak 1,48 miliar HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 2.000. Hingga saat ini, WIFI telah berhasil mengamankan dana sebesar Rp 2,97 triliun dari komitmen ini. Dengan demikian, masih tersedia sekitar 1,46 miliar saham baru yang dapat ditebus oleh para investor ritel.
Penting bagi para investor WIFI untuk memahami konsekuensi dari rights issue ini. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya, porsi kepemilikan mereka berpotensi mengalami dilusi yang signifikan, mencapai hingga 55,56%. Seluruh dana yang berhasil dihimpun dari aksi penambahan modal ini direncanakan akan digunakan sepenuhnya oleh WIFI untuk setoran modal guna memperkuat struktur keuangan dan operasional perusahaan.
Berikut adalah jadwal penting PMHMETD I WIFI yang perlu dicermati oleh para investor:
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) berencana melakukan penambahan modal melalui skema *rights issue* (PMHMETD I) dengan target dana maksimal Rp 5,89 triliun. Perusahaan akan menerbitkan hingga 2,95 miliar saham baru seharga Rp 2.000 per saham, dengan rasio 4 saham lama mendapatkan 5 HMETD. Seluruh dana yang terkumpul akan digunakan untuk setoran modal guna memperkuat struktur keuangan dan operasional perusahaan.
PT Investasi Sukses Bersama telah berkomitmen untuk menebus 1,48 miliar HMETD, mengamankan Rp 2,97 triliun dari target. Sekitar 1,46 miliar saham baru masih tersedia bagi investor ritel. Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD berpotensi mengalami dilusi kepemilikan hingga 55,56%. Periode pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dijadwalkan pada 7 hingga 15 Juli 2025.