Prospek Saham Migas: ELSA, MEDC, RATU, ENRG? Analisis & Rekomendasi

TEKNA TEKNO – JAKARTA. Kinerja emiten minyak dan gas (migas) di pasar modal senantiasa berayun mengikuti dinamika global, khususnya sentimen geopolitik dan fluktuasi harga komoditas energi. Gejolak geopolitik global sering kali bertindak sebagai katalis positif bagi emiten minyak, meskipun besarnya dampak sangat bergantung pada skala dan intensitas konflik yang terjadi.

Di sisi lain, emiten gas tengah menikmati momentum positif berkat tren kenaikan harga gas alam global yang terus berlanjut. Kondisi pasar yang penuh dinamika ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi para investor. Berikut adalah rekomendasi saham migas pilihan dari para analis yang layak dicermati:

Harga Minyak Mentah Berpotensi Naik US$5 Usai Serangan AS ke Iran

1. PT Elnusa Tbk (ELSA)

Prospek laba ELSA diperkirakan tetap solid hingga 2025. Optimisme ini didukung oleh kepemilikan kontrak jangka panjang dengan harga tetap pada berbagai lini jasa migas. Struktur kontrak ini secara efektif meredam dampak negatif dari fluktuasi harga minyak terhadap margin keuntungan perusahaan.

Secara lebih rinci, pendapatan dari sektor hulu diproyeksikan stabil di kisaran Rp 230 miliar. Sementara itu, sektor hilir diperkirakan akan mencatat pertumbuhan impresif sebesar 8% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 420 miliar, seiring dengan peningkatan volume bahan bakar sebesar 6% hingga mencapai 27 juta kiloliter.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 545 per saham

Analis: Tim Riset INA Sekuritas

15 Target Proyek Migas Domestik Berpotensi Dorong Kinerja Emiten, Cek Rekomendasinya

2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Pada kuartal I-2025, MEDC mencatat penurunan laba bersih sebesar 76% YoY menjadi US$ 18 juta. Penurunan signifikan ini utamanya disebabkan oleh kerugian dari entitas asosiasinya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang mencapai US$ 20 juta.

Meskipun demikian, prospek MEDC ke depan cukup menjanjikan. Pemulihan produksi yang diperkirakan mencapai level 150 mboepd pada kuartal II-2025 diharapkan mampu menopang pertumbuhan laba tahunan hingga 22,6% YoY. Sentimen positif tambahan akan muncul jika AMMN berhasil memperoleh izin ekspor tembaga dalam waktu dekat, yang tentu akan memberikan dorongan signifikan bagi kinerja keuangan MEDC.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 1.740 per saham

Analis: Hasan Barakwan, Maybank Sekuritas

AS Serang Fasilitas Nuklir Iran, Harga Minyak bisa Melonjak Jika Konflik Meluas

3. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

Berbeda dengan operator langsung, RATU mengambil posisi sebagai holding investasi pada aset-aset migas produktif. Salah satu aset utamanya adalah Blok Cepu, yang merupakan kontributor vital bagi produksi migas nasional. Model bisnis ini memungkinkan portofolio RATU menghasilkan arus kas yang stabil, dengan prospek pertumbuhan lebih lanjut dari proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC).

Dengan mengusung model bisnis asset-light dan kebutuhan belanja modal yang rendah, RATU memiliki fleksibilitas lebih untuk melakukan ekspansi atau akuisisi di masa mendatang. Karakteristik ini juga menjadikan RATU relatif lebih tangguh dan tahan terhadap volatilitas harga energi global.

Rekomendasi: Hold

Target harga: Rp 6.500 per saham

Analis: Rizal Rafly, Ajaib Sekuritas Asia

Harga Minyak Memanaskan Bisnis Emiten Migas, Cek Rekomendasi Analis

4. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

ENRG memiliki profil cadangan migas yang sangat menjanjikan, mencapai total 431 juta BOE. Angka ini terdiri dari cadangan kontingen (2C) sebesar 219 juta BOE dan cadangan terbukti & terduga (2P) sebesar 212 juta BOE. Dengan masa produksi rata-rata sekitar 12,6 tahun, ENRG bahkan melampaui MEDC yang memiliki masa produksi 10,6 tahun.

Sekitar 80% dari total produksi ENRG berasal dari gas, menempatkannya sebagai pemain strategis dalam konteks transisi energi. Selain itu, ENRG juga aktif di sektor midstream dengan mengelola berbagai infrastruktur krusial seperti FSRU, FSO, dan fasilitas pengolahan gas, memperkuat posisinya di rantai nilai migas.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 720 per saham

Analis: Andreas Yordan Tarigan, Sucor Sekuritas

ENRG Chart by TradingView

Ringkasan

Kinerja emiten minyak dan gas (migas) di pasar modal sangat dipengaruhi oleh dinamika geopolitik global dan fluktuasi harga komoditas energi, di mana emiten gas saat ini menikmati tren kenaikan harga gas alam. PT Elnusa Tbk (ELSA) diproyeksikan memiliki laba yang solid hingga 2025 berkat kontrak jangka panjang dengan harga tetap yang meredam dampak volatilitas harga minyak. Sementara itu, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami penurunan laba bersih di Q1-2025 akibat kerugian entitas asosiasi, namun prospek ke depan menjanjikan dengan pemulihan produksi dan potensi izin ekspor tembaga.

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) beroperasi sebagai holding investasi pada aset migas produktif seperti Blok Cepu, menghasilkan arus kas stabil dan tahan terhadap volatilitas harga berkat model bisnis asset-light-nya. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memiliki cadangan migas yang signifikan dengan sebagian besar produksi berasal dari gas, menjadikannya pemain strategis dalam transisi energi, serta aktif dalam sektor midstream.

You might also like