KEK Sanur Diresmikan: Gerbang Wisata Medis Bali Mendunia!

Denpasar, BaliKawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur resmi diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Denpasar, Bali, pada Rabu, 25 Juni 2025. Dengan total luas 41,26 hektare, kawasan strategis ini diproyeksikan sebagai pusat wisata kesehatan unggulan yang mampu menarik jutaan wisatawan internasional ke Indonesia.

Keyakinan akan potensi besar KEK Sanur juga disuarakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana. Beliau menegaskan bahwa konsep wellness dan health tourism kini menjadi tren global yang sedang melesat, menjadikan KEK Sanur incaran utama bagi wisatawan yang mencari perawatan medis berkualitas. Widiyanti juga mempromosikan kawasan ekonomi tersebut yang didukung fasilitas berstandar internasional dan dokter dari dalam maupun luar negeri. Bersamaan dengan peresmian KEK, turut diresmikan pula Bali International Hospital (BIH). “Intinya, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri seperti Malaysia atau Singapura, karena di sini kami menawarkan fasilitas berstandar internasional dengan dukungan dokter dari berbagai negara,” jelas Widiyanti di sela-sela peresmian, menandai kesiapan kawasan ini.

Kehadiran infrastruktur baru di KEK Sanur ini diharapkan signifikan mendongkrak target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2025, yang dipatok antara 14,6 juta hingga 16 juta orang.

Pengalihan Devisa

Sebagai proyek strategis pariwisata di bawah pengelolaan holding BUMN InJourney, KEK Kesehatan Sanur memiliki peran vital dalam ekonomi nasional. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, memaparkan bahwa kawasan seluas 41,26 hektare ini berpotensi mengalihkan sekitar Rp75 triliun devisa per tahun kembali ke Indonesia. Angka ini sangat penting mengingat estimasi dua juta warga Indonesia setiap tahunnya berobat ke luar negeri, yang mengakibatkan aliran keluar devisa mencapai sekitar Rp150 triliun per tahun. “Selain itu, keberadaan wisata medis di sini juga akan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara,” imbuh Maya Watono, menyoroti dampak ganda kawasan ini.

Bali International Hospital

Bali International Hospital (BIH), sebagai bagian integral dari Holding Rumah Sakit BUMN Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation, telah memulai operasional perdana sejak 14 April 2025. Berlokasi strategis dekat daya tarik utama wisata Sanur seperti Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu, rumah sakit bertaraf internasional ini berdiri di atas lahan seluas 67.465 meter persegi dan dilengkapi dengan 255 tempat tidur. BIH menawarkan beragam layanan unggulan, mencakup kardiologi (jantung dan pembuluh darah), kanker, saraf, saluran pencernaan, dan ortopedi/tulang (CONGO). Selain itu, layanan terkini yang tersedia meliputi pemeriksaan kesehatan komprehensif, terapi sel punca regenerasi dari Jerman, serta bedah estetika dari Korea, menegaskan komitmen BIH pada standar layanan global.

Selain fasilitas medis terdepan, KEK Sanur juga dilengkapi dengan hotel bintang lima dan gedung konvensi modern, menciptakan ekosistem terpadu untuk wisata kesehatan dan bisnis. Secara keseluruhan, pengembangan KEK Sanur menargetkan potensi investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun, dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja yang signifikan, yakni sekitar 43.647 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung, menunjukkan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat.

Ringkasan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur resmi diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Denpasar, Bali, pada 25 Juni 2025. Dengan total luas 41,26 hektare, KEK ini diproyeksikan sebagai pusat wisata kesehatan unggulan yang mampu menarik jutaan wisatawan internasional. Bersamaan dengan peresmian KEK, Bali International Hospital (BIH) turut diresmikan, menawarkan fasilitas berstandar internasional agar masyarakat Indonesia tidak perlu berobat ke luar negeri.

KEK Sanur, sebagai proyek strategis InJourney, berpotensi mengalihkan sekitar Rp75 triliun devisa per tahun kembali ke Indonesia, mengingat banyaknya warga yang berobat ke luar negeri. BIH sendiri telah beroperasi sejak 14 April 2025, menyediakan beragam layanan medis unggulan seperti kardiologi dan terapi sel punca. Pengembangan KEK Sanur ini juga dilengkapi hotel bintang lima dan gedung konvensi, menargetkan investasi Rp10,2 triliun serta penyerapan sekitar 43.647 tenaga kerja.

You might also like