Tarif Ojol Naik: Intip Perbandingan Harga di Negara ASEAN!

TEKNA TEKNO –, Jakarta – Kabar baik untuk pengguna ojek online (ojol)! Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, mengumumkan bahwa kajian terkait penyesuaian tarif ojol sebesar 8 hingga 15 persen hampir rampung. Perubahan tarif ini akan bervariasi, disesuaikan dengan zonasi masing-masing pelanggan.

“Kajian ini sudah final, dan kami sesuaikan dengan zona yang telah ditetapkan. Kenaikannya bervariasi, ada yang 15 persen, ada juga yang 8 persen, tergantung pada tiga zona yang kita tetapkan,” jelas Aan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025, seperti dikutip dari Antara.

Namun, bagaimana perbandingan tarif ojol di Indonesia dengan negara-negara tetangga? Mari kita intip tarif ojek daring di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Tarif Ojol di Thailand

Di Thailand, ojek dikenal dengan sebutan motosai. Moda transportasi ini sangat populer karena menawarkan kecepatan dan efisiensi, terutama di tengah kemacetan kota. Menurut Want See Bangkok, Departemen Transportasi Darat Thailand mencatat ada enam aplikasi pemesanan ojek online yang beroperasi, yaitu Hello Phuket Service, Bonku, Asia Cab, Robinhood, Grab, dan AirAsia Superapp.

Tarif ojek di Thailand dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk lokasi dan jam sibuk. Secara umum, perkiraan tarif adalah sekitar 20 baht (sekitar Rp 9.440, dengan asumsi kurs Rp 472 per Baht) untuk jarak 200 meter hingga 1 kilometer. Untuk jarak 1-2 kilometer, tarif awal sekitar 40 Baht (Rp 18.880). Sementara itu, perjalanan selama satu menit dikenakan biaya sekitar 20 Baht (Rp 9.440) dan seterusnya.

Tarif Ojol di Vietnam

Vietnam memiliki regulasi khusus terkait PPN untuk layanan transportasi daring. Berdasarkan informasi dari laman Grab, pemerintah Vietnam mengeluarkan Keputusan Nomor 180/2024/ND-CP pada 31 Desember 2024, yang mengatur kebijakan pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) sesuai dengan Resolusi Nomor 174/2024/QH15 tertanggal 30 November 2024. Kebijakan ini memperpanjang penerapan tarif PPN yang lebih rendah untuk layanan transportasi penumpang dan pos di platform Grab, berlaku dari 1 Januari hingga 30 Juni 2025, kecuali ada kebijakan baru.

Saat ini, pengguna Grab di Vietnam dikenakan PPN sebesar 8 persen. Namun, tarif layanan ojek Grab bervariasi di setiap kota. Penentuan tarif didasarkan pada biaya minimum untuk 2 kilometer pertama, biaya per kilometer selanjutnya, dan tarif berdasarkan durasi perjalanan setelah melewati 2 kilometer pertama.

Sebagai contoh, tarif minimum GrabBike di Hanoi untuk 2 kilometer pertama adalah 13.255 dong, atau sekitar Rp 8.218 (dengan asumsi nilai tukar Rp 0,62 per dong). Tarif lanjutan per kilometer adalah 4.222 dong (sekitar Rp 2.617), dan biaya berdasarkan durasi perjalanan setelah 2 kilometer pertama adalah 344 dong (sekitar Rp 213).

Selain Grab, Vietnam juga memiliki beberapa platform transportasi daring lain, seperti Xanh SM, Be Group, dan Gojek, seperti dilansir dari Housing Saigon. Berikut adalah rata-rata tarif ojek motor di Kota Ho Chi Minh dari masing-masing platform:

* Grab: Tarif awal 10.000 dong (sekitar Rp 6.200), tambahan 4.000 dong per kilometer berikutnya (sekitar Rp 2.480).
* Xanh SM: Tarif 13.800 dong untuk 2 kilometer pertama (sekitar Rp 8.556), lalu 4.800 dong per kilometer selanjutnya (sekitar Rp 2.976).
* Be Group: Tarif awal 12.000 dong (sekitar Rp 7.440), dan naik 4.500 dong per kilometer (sekitar Rp 2.790).
* Gojek: Tarif dasar 12.000 dong (sekitar Rp 7.440), tambahan 5.000 dong per kilometer berikutnya (sekitar Rp 3.100).

Tarif Ojol di Malaysia

Malaysia memiliki Dego Ride sebagai salah satu layanan ojol yang beroperasi secara resmi. Sempat dilarang pada 2017 karena alasan keselamatan, Dego Ride kini diizinkan kembali dan menjadi pelopor legalisasi ojek motor berbasis aplikasi di Malaysia.

Menurut bikesrepublic, tarif Dego Ride cukup terjangkau. Untuk 3 kilometer pertama, penumpang dikenakan biaya RM 2,50 (sekitar Rp 8.750 dengan kurs Rp 3.500 per Ringgit). Setelah itu, setiap kilometer tambahan dikenakan tarif RM 0,60 (sekitar Rp 2.100 per kilometer). Misalnya, perjalanan sejauh 10 kilometer hanya akan dikenakan biaya sekitar Rp 23.450.

Selain Dego Ride, GrabBike juga menjadi pilihan transportasi yang hemat biaya di Malaysia. Layanan ini mengenakan tarif awal sebesar RM 3,70 untuk 3 kilometer pertama, ditambah biaya layanan sebesar RM 0,30, sehingga total biaya awal adalah RM 4,00 (sekitar Rp 14.000). Setelah 3 kilometer pertama, tarif per kilometer hingga jarak 5,5 km adalah RM 0,55 (sekitar Rp 1.925 per kilometer). Jika perjalanan melebihi 5,5 kilometer, maka setiap kilometer selanjutnya akan dikenakan tarif RM 1,00 (sekitar Rp 3.500 per kilometer).

Perlu diperhatikan juga kebijakan pembatalan. Jika Anda membatalkan pesanan setelah lebih dari lima menit, atau jika pengemudi sudah menunggu di lokasi penjemputan selama lebih dari dua menit, Anda akan dikenai denda sebesar RM 2,00 (sekitar Rp 7.000).

Tarif Ojol di Filipina

Di Filipina, ada beberapa platform ojek online yang populer, di antaranya JoyRide, Angkas, dan Move It. Dilansir dari YugaTech, Departemen Transportasi Filipina menetapkan JoyRide sebagai platform ojek online dengan jumlah penumpang terbanyak sejak 27 Desember 2019.

Ketiga layanan ini menawarkan tarif yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk perjalanan sekitar 750 meter dari Gateway Mall ke SM Megamall Cubao, tarif JoyRide adalah 86 peso (sekitar Rp 23.564 dengan kurs Rp 274 per peso), Move It mematok 86,5 peso (sekitar Rp 23.701), sedangkan Angkas mengenakan biaya 97 peso (sekitar Rp 26.578).

Selain ketiga platform tersebut, layanan Maxim juga meramaikan pasar ojek daring di Filipina sejak 2024, seperti dilaporkan oleh Philstar Global. Di wilayah Metro Manila, tarif awal untuk naik ojek motor Maxim dimulai dari 50 peso (sekitar Rp 13.700).

Melynda Dwi Puspita turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor:

Ringkasan

Tarif ojek online (ojol) di Indonesia diperkirakan akan mengalami penyesuaian antara 8 hingga 15 persen, tergantung zonasi. Sementara itu, negara-negara ASEAN lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina memiliki struktur tarif yang bervariasi. Di Thailand, tarif dipengaruhi lokasi dan jam sibuk, sedangkan di Vietnam tarif dihitung berdasarkan biaya minimum, biaya per kilometer, dan durasi perjalanan.

Di Malaysia, Dego Ride dan GrabBike menawarkan tarif yang terjangkau dengan biaya awal dan per kilometer yang berbeda. Filipina memiliki JoyRide, Angkas, dan Move It dengan tarif yang bersaing, serta Maxim yang baru memasuki pasar. Perbandingan ini memberikan gambaran tentang variasi biaya transportasi ojol di berbagai negara ASEAN.

You might also like