Saham Anjlok, Dividen Rp 626 M Tetap Cair: Peluang atau Jebakan?

TEKNA TEKNO JAKARTA. Musim pembayaran dividen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus bergulir, bahkan hingga akhir Juni 2025 ini. Kabar terbaru yang cukup menarik perhatian datang dari sektor properti, di mana salah satu emiten terkemuka telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai bernilai fantastis, mencapai lebih dari Rp 600 miliar. Hal ini menjadi sorotan, mengingat harga saham properti tersebut justru sedang mengalami pelemahan sepanjang tahun 2025.

Emiten yang dimaksud adalah PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), yang secara resmi akan membagikan dividen tunai dari buku tahun 2024 sebesar Rp 626 miliar. Angka ini setara dengan Rp 13 per saham bagi para pemegang sahamnya. Keputusan penting ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Buku Tahun 2024, yang dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni.

Kondisi pasar saham saat pengumuman dividen ini cukup menarik. Pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, harga saham PWON ditutup pada level 372. Angka ini menunjukkan penurunan 2 poin atau 0,53% dibandingkan sehari sebelumnya. Jika melihat tren yang lebih panjang, dalam sebulan terakhir harga saham PWON telah tergerus 16 poin atau 4,12%. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham PWON bahkan melemah lebih dalam, yakni 30 poin atau 7,46%.

Peminjam Fintech Makin Banyak, Cek Pinjol Resmi OJK Juni 2025 Agar Tak Tertipu Ilegal

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PT Pakuwon Jati Tbk, Minarto Basuk, menegaskan bahwa jumlah dividen yang dibagikan tahun ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 45% dibandingkan pembagian dividen pada tahun sebelumnya. Ia menambahkan, pembagian dividen ini setara dengan 30% dari total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, yang tercatat sebesar Rp 2,08 triliun. Menurut Minarto, ini adalah cerminan dari komitmen berkelanjutan Perseroan kepada seluruh pemegang saham PWON.

Sebagai gambaran kinerja keuangan PWON yang solid, perusahaan membukukan pendapatan bersih untuk tahun 2024 sebesar Rp 6,67 triliun. Dari total tersebut, laba Bruto tercatat sebesar Rp 3,77 triliun, dengan EBITDA mencapai Rp 3,58 triliun. Sementara itu, laba bersih yang disesuaikan tercatat sebesar Rp 2,62 triliun.

Peningkatan pendapatan bersih Perseroan pada tahun 2024 utamanya didorong oleh kenaikan pendapatan berulang (recurring revenue) sebesar 11%. Pendapatan berulang ini melonjak dari Rp 4,67 triliun menjadi Rp 5,19 triliun. Kontribusi terbesar datang dari pendapatan mal ritel sebesar Rp 3,43 triliun, naik 10% dari Rp 3,12 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan sewa perkantoran juga tumbuh impresif sebesar 21% menjadi Rp 368 miliar dari Rp 304 miliar, dan sektor perhotelan menyumbang Rp 1,38 triliun, naik 12% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,24 triliun.

Di samping itu, pengeluaran belanja modal (capital expenditure) yang dikucurkan oleh PWON sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 1,80 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall tahap 3 Surabaya, serta untuk pembelian tanah di Semarang dan area Pakuwon City Surabaya, menunjukkan ekspansi yang berkelanjutan.

Pakuwon Jati (PWON) Bakal Resmikan Hotel Baru di Bekasi pada Akhir 2025

Minarto juga mengungkapkan kinerja PWON pada kuartal I 2025 yang menjanjikan. Perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,55 triliun dengan laba bruto mencapai Rp 857 miliar. EBITDA berhasil dipertahankan pada level Rp 834 miliar, stabil dibandingkan kuartal I tahun 2024, menunjukkan konsistensi operasional. Bahkan, laba bersih yang disesuaikan meningkat sebesar 10% menjadi Rp 603 miliar, dari sebelumnya Rp 550 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini, menurut Minarto, mencerminkan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.

Lebih lanjut, pengeluaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada periode kuartal I 2025 yang telah dikucurkan oleh perseroan sebesar Rp 237 miliar. Dana tersebut difokuskan untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall tahap 3 Surabaya, melanjutkan investasi strategis untuk pertumbuhan jangka panjang.

Tonton: Ancaman Terbaru Iran ke Amerika: Bakal Serang Pangkalan Militer AS Lainnya


Ringkasan

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 626 miliar atau Rp 13 per saham untuk tahun buku 2024, yang telah disetujui pada 25 Juni 2025. Pembagian dividen ini, naik 45% dari tahun sebelumnya dan setara 30% dari laba bersih Rp 2,08 triliun, menarik perhatian karena harga saham PWON sedang melemah signifikan, tercatat turun 7,46% secara year-to-date.

Kinerja keuangan PWON tahun 2024 menunjukkan pendapatan bersih Rp 6,67 triliun, didorong oleh kenaikan 11% pada pendapatan berulang. Pada kuartal I 2025, perseroan juga mencatat laba bersih yang disesuaikan naik 10% menjadi Rp 603 miliar, menandakan efisiensi operasional berkelanjutan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan kepada pemegang saham di tengah kondisi pasar.

You might also like