
TEKNA TEKNO – JAKARTA — Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, menyuarakan dukungannya terhadap penurunan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Langkah ini, menurutnya, krusial untuk menopang pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Dalam sambutan di konferensi penelitian di Praha, Ceko, Senin (23/6/2025), seperti dikutip Bloomberg, Bowman memaparkan pandangannya mengenai kondisi ekonomi terkini, kebijakan moneter, dan rasio leverage. Ia secara tegas menyatakan dukungannya untuk penurunan suku bunga, paling cepat pada Juli 2025.
Alasan di balik dukungannya tersebut didasarkan pada dua faktor utama. Pertama, inflasi menunjukkan tren penurunan yang konsisten menuju target The Fed sebesar 2%. Kedua, Bowman melihat potensi peningkatan risiko di pasar tenaga kerja. “Jika tekanan inflasi tetap terkendali, saya akan mendukung penurunan suku bunga kebijakan paling cepat pada pertemuan berikutnya untuk membawanya lebih dekat ke posisi netral dan untuk mempertahankan pasar tenaga kerja yang sehat,” tegas Bowman.
Perlu dicatat, pada pertemuan The Fed pekan lalu, suku bunga acuan dipertahankan di level 4,25%—4,50%. Level ini dianggap netral dan tidak menghambat pertumbuhan ekonomi. Bowman sendiri mendukung keputusan untuk menahan suku bunga pada pertemuan tersebut.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan kembali sikap kehati-hatian dalam penyesuaian suku bunga pasca-pertemuan dewan gubernur. Ia menekankan perlunya menunggu data lebih lanjut mengenai dampak kebijakan ekonomi Presiden Trump, terutama terkait kebijakan perdagangan dan tarif impor.
Namun, Bowman menilai bahwa dampak tarif Trump terhadap data ekonomi, khususnya pasar tenaga kerja dan inflasi, sejauh ini belum signifikan. “Saya pikir dampak tarif terhadap inflasi mungkin akan berlangsung lebih lama, lebih tertunda, dan memiliki dampak yang lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya, terutama karena banyak perusahaan yang melakukan prapenambahan stok inventaris mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kemajuan dalam negosiasi perdagangan telah menciptakan iklim ekonomi yang lebih stabil dan mengurangi risiko. Meskipun demikian, Bowman juga menyoroti potensi melemahnya pasar tenaga kerja sebagai risiko yang perlu diwaspadai. “Menurut saya, sudah tepat untuk menyadari bahwa keseimbangan risiko telah bergeser … Saat kita memikirkan jalan ke depan, inilah saatnya untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga kebijakan,” ujarnya.
Kesimpulannya, meskipun The Fed sebelumnya bersikap wait-and-see, Bowman kini mendorong penurunan suku bunga segera. Pertemuan selanjutnya yang akan menentukan kebijakan moneter The Fed akan berlangsung pada tanggal 29—30 Juli 2025.
Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, mendukung penurunan suku bunga acuan paling cepat Juli 2025. Alasannya adalah inflasi yang menurun menuju target 2% dan potensi peningkatan risiko di pasar tenaga kerja AS. Meskipun The Fed sebelumnya menahan suku bunga di level 4,25%-4,50%, Bowman menilai dampak kebijakan ekonomi Presiden Trump terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja sejauh ini belum signifikan.
Bowman berpendapat bahwa kemajuan dalam negosiasi perdagangan menciptakan stabilitas ekonomi dan mengurangi risiko. Ia menekankan perlunya menjaga pasar tenaga kerja yang sehat, sehingga penurunan suku bunga dinilai perlu untuk mencapai posisi netral. Pertemuan The Fed selanjutnya pada 29-30 Juli 2025 akan menentukan kebijakan moneter selanjutnya.